Massa mendistorsi ruangwaktu. Semakin banyak materi yang jatuh ke dalam bintang, massanya bertambah; dan ketika massanya meningkat, densitasnya meningkat. Semakin padat sebuah bintang, semakin banyak distorsi yang dihasilkannya.
Semakin lama sebuah bintang hidup, semakin padat jadinya; dan semakin padat itu menjadi semakin banyak distorsi yang dibuatnya. Namun distorsi ini mengarah pada singularitas. Jadi, semakin lama sebuah bintang hidup, semakin mendistorsi ruangwaktu menuju singularitas.
Singularitas adalah lokasi di masa depan bintang. Pengamat yang jauh dari lubang hitam melihat peristiwa di dekat lubang belakang dalam gerakan lambat. Jika dia menyorotkan seberkas cahaya ke dalam lubang hitam ini dia harus menunggu selamanya tapi tetap saja seberkas cahaya ini tidak akan pernah mencapai singularitas.
Singularitas adalah lokasi di masa depan bintang-bintang di mana gravitasi menjadi sangat gila sehingga ruang dan waktu menjadi tidak dapat dibedakan. Dari relativitas umum kita tahu bahwa ini adalah lokasi di mana struktur ruangwaktu menjadi singular (oleh karena itu dinamakan singularitas). Namun tunggal (Ahad dalam bahasa Arab أَحَدٌ ) adalah salah satu dari 99 nama Tuhan. Di dalam Al-Qur'an Allah bersumpah dengan letak bintang-bintang yang ternyata membawa nama-Nya sendiri:
Aku bersumpah dengan lokasi bintang, itu adalah sumpah besar jika kau tahu, i
٧٥ فَلَا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ
٧٦ وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ
٧٧ إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ
Di sini Tuhan bersumpah bukan berdasarkan bintang-bintang itu sendiri melainkan berdasarkan lokasinya (mawakeh dalam bahasa Arab). Hari ini kita tahu bahwa bintang mendistorsi ruangwaktu ke arah singularitas, yang ternyata membawa nama Tuhan sendiri: "Ahad أَحَدٌ ".
(Umat Kristen bersikeras pada Trinitas).
AI Website Generator