Peran angin dalam penyerbukan sudah diketahui dengan baik, tetapi sekarang para ilmuwan menemukan peran lain angin dalam memicu hujan.
Selama pembentukan awan, air dapat menjadi sangat dingin, yaitu dapat berada di bawah titik beku tetapi tetap tidak beku. Tahap ini sangat tidak stabil sehingga kita dapat menambahkan beberapa molekul katalis untuk memicu hujan. Secara historis manusia menggunakan iodida perak, karbon dioksida beku, dan beberapa garam untuk memicu hujan. Ini dikenal sebagai penyemaian awan.
Penyemaian awan
Penyemaian awan adalah salah satu jenis modifikasi cuaca yang bertujuan untuk mengubah jumlah atau jenis presipitasi yang jatuh dari awan dengan menyebarkan zat ke udara yang berfungsi sebagai kondensasi awan atau inti es, yang mengubah proses mikrofisika di dalam awan. Maksud yang biasa adalah untuk meningkatkan curah hujan (hujan atau salju), tetapi penekan hujan es dan kabut juga dilakukan secara luas di bandara, di mana kondisi cuaca buruk dialami.
Wikipedia, Cloud Seeding, 2018
Namun alam menggunakan bahan yang berbeda untuk menyemai awan. Alam menggunakan garam laut dan debu tanah untuk memicu hujan. Angin di permukaan laut menyebabkan gelombang bergulung. Gelombang itu melepaskan aerosol ke udara yang membawa garam laut. Angin membawa garam laut dan debu tanah ke awan. Garam laut dan debu tanah menyebabkan air yang sangat dingin menyatu dan memicu presipitasi. Hal ini diketahui baru-baru ini, namun hal ini digambarkan dalam Quran 1400 tahun sebelum ditemukan:
Dan Kami turunkan angin penyemaian, kemudian turunkan hujan dari langit, dan Kami berikan air minum kepadamu, padahal kamu bukanlah penjaga simpanannya.
٢٢ وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ
Selama berabad-abad dianggap bahwa ini adalah peran angin dalam penyerbukan, tetapi sekarang kita tahu bahwa inilah peran angin dalam penyemaian awan.
Free AI Website Builder